Ketika sedang membersihkan akuarium, Karim curiga pintu WC masjid tertutup. "Pintu WC tertutup, tapi kok nggak keluar-keluar yang di dalam," tutur pria yang rumahnya persis di sebelah selatan masjid itu.
Penasaran, dia lantas membuka pintu kamar kecil tersebut. Saat itulah Karim terperanjat melihat Suepno tergantung dengan leher terlilit tali. "Dari luar saya sebenarnya sempat lihat ada tali tampar, tapi nggak kepikiran kalau dia (Suepno, Red) bunuh diri," terang pria yang akrab disapa Gus Karim itu.
Kejadian ini dilaporkan perangkat desa diteruskan ke polisi. Petugas polsek dan tim identifikasi Polres Nganjuk pun melakukan olah TKP. "Tidak ada tanda-tanda penganiayaan, murni bunuh diri," ungkap Kapolsek Baron AKP M. Sudarman. Itu dipastikan dengan cairan sperma di celana korban.
Motif bunuh diri, diduga Sudarman karena korban mengalami tekanan batin akibat ditinggal selingkuh istrinya. Hal ini diperkuat dengan surat yang ditulis Suepno untuk istrinya. "Suratnya kami temukan di dompet," terang Sudarman sambil menunjukkan surat yang dimaksud.
Surat Suepno itu tertulis pernyataan, "Koq tego-tegone sampean selingkuh, sampean kejam/sampean pengkhianat,". Dia juga menulis pria berinisial Gun yang diduga sedang menjalin hubungan asmara dengan istrinya.
Dugaan perselingkuhan itu diperkuat oleh Karim. Menurutnya, Suepno pernah datang ke rumahnya sekitar satu minggu lalu. Dia datang diantar keluarga dengan dalih berobat. "Katanya sakit perut," jelas Karim.
Namun Karim sudah menduga Suepno sedang punya masalah dengan pikirannya. Bahkan beberapa kali Suepno curhat tentang perselingkuhan yang dilakukan istrinya.
http://jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=145114
Tidak ada komentar:
Posting Komentar