''Tersangka ini benar-benar keterlaluan. Pengin seneng tapi nggak bondo,'' ucap Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Anom Wibowo menanggapi kasus Alip.
Dia menceritakan, sebelum memerkosa siswi kelas X di salah satu SMA di Waru tersebut, Alip bersama tiga teman lainnya berpesta miras di rumah Dedy, teman kerja Alip, di Jalan Pelita I, Ngingas, Waru, Sidoarjo. ''Waktu pesta, mereka juga mengajak Titin ikut menenggak miras,'' jelas Anom.
Saat semua teler, ternyata Alip diam-diam mendekati Titin. Dia merayu dan mengajak Titin berjalan-jalan keliling Surabaya. ''Dia langsung mau. Katanya, dia enggak pernah ke Surabaya,'' ucap Alip.
Sekitar pukul 23.00, keduanya pun meluncur ke tengah kota. Karena saat itu turun hujan, Alip lagi-lagi merayu teman kencannya tersebut. Kali ini, dia mengajak Titin untuk check-in di salah satu hotel di kawasan Sidotopo. Dengan berat Titin menuruti.
Nah, sesampai di hotel, ternyata Alip mengaku tak bawa uang. ''Saya cuma bawa Rp 10 ribu,'' ucapnya. Dengan rayuan gombal, Alip meminta agar Titin menitipkan HP Nokia-nya sebagai jaminan kamar hotel. Titin pun nurut. Dasar pria hidung belang, setelah berada dalam kamar, ternyata Alip tak bisa menahan nafsu. Muncullah niat untuk memerkosa Titin.
Dengan beringas dia ingin menyalurkan nafsunya. Awalnya, dia menelanjangi Titin. Tapi, kali ini cewek ABG itu tidak menuruti dan dengan susah payah menolak permintaan Alip.
Alip pun muntab. Dia menjambak dan menyumpal mulut korban agar tidak bisa berteriak. Karena kalah tenaga, Titin akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa. Dia menyerah. Dengan leluasa Alip menyetubuhi Titin.
http://jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=detail&nid=120877
Tidak ada komentar:
Posting Komentar