Banyak Kondom Berserakan Di Taman

Di mana-mana, taman selalu menjadi tempat favorit untuk berpacaran. Selain bisa memanjakan mata dengan berbagai keindahan bunga, muda-mudi yang ingin kencan tidak perlu membayar mahal. Masuknya gratis. Tinggal membeli makanan ringan untuk teman kencan.

Sayang, saat ini beberapa taman tidak lagi dijadikan sebagai tempat yang semestinya. Pasangan muda yang bermain di taman tidak lagi hanya duduk-duduk, bercengkerama, dan menikmati keindahan. Melainkan, sudah lupa daratan. Tidak peduli siang ataupun malam, mereka asyik bermesraan.

Salah satu taman yang dijadikan tempat bermesraan muda-mudi Sidoarjo adalah Taman Pondok Jati. Taman yang terletak di dekat GOR Sidoarjo itu mulai ramai menjelang pukul 16.00. Satu per satu pasangan muda berdatangan dengan menggunakan sepeda motor. Awalnya, mereka duduk di tempat-tempat yang terletak di ujung taman. Tidak peduli banyak anak kecil yang lalu lalang, para remaja itu tetap berpelukan dan bergandengan tangan. Ketika anak-anak kecil yang bermain sudah pulang, ganti pasangan berpacaran itulah yang menggunakan ayunan dan mainan fasilitas taman lain.

Menjelang magrib, pasangan yang datang semakin banyak. Bahkan, bisa mencapai belasan atau puluhan jika malam Minggu. Taman yang pada siang sepi itu menjadi ramai dengan pasangan remaja yang sedang berpacaran. Ketika malam, muda-mudi tidak lagi hanya berpegangan tangan. Mereka merambah bahu dan punggung untuk saling berpelukan. Suasana lampu yang remang-remang dan tidak adanya satpam menjadi pendukung tersendiri. Bahkan, tak segan-segan mereka saling berciuman, meski di sebelahnya ada orang lain.

Suhartono, salah seorang penduduk setempat, menyatakan bahwa Taman Pondok Jati memang menjadi favorit tempat berpacaran. Apalagi, lokasinya cukup terpencil. Jika musim kemarau datang, danau yang tidak terawat di ujung taman malah bisa menjadi tempat asyik masyuk tersendiri. ''Pas kemarau, di dalam danau ini bisa penuh orang pacaran,'' ujarnya. Danau tersebut, lanjut Suhartono, menjadi tempat favorit. Sebab, jika duduk di dalam danau, mereka tidak terlihat dari jalan raya. ''Jadinya lebih aman,'' tambahnya.

Nasib sama dialami Taman Jenggolo. Taman yang terletak di bawah jembatan layang tersebut sering dipakai sebagai tempat mesum. Tidak hanya berpegangan tangan, berpelukan, atau saling meraba. Tapi, taman itu sudah dipakai sebagai tempat untuk menyalurkan hasrat berhubungan badan alias ML (making love). Tentu hal itu tidak dilakukan siang ataupun sore, melainkan malam. Hal tersebut diakui Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Sidoarjo Kasiadi. ''Biasanya ketika pagi, saat menyapu, pasukan kuning sering menemukan kondom bekas pakai,'' tuturnya.

Tidak diketahui dengan jelas apakah kondom itu milik pasangan yang sedang dimabuk cinta ataukah bekas dipakai kupu-kupu malam. Yang jelas, biasanya ketika datang ke Taman Jenggolo, masing-masing orang berpasangan.

Kasiadi menjelaskan, meski mengetahui hal itu, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebenarnya, dia ingin membuat taman seperti di Surabaya. Setiap taman yang cukup besar memiliki penjaga. Dengan adanya penjaga, pengunjung tidak bisa berbuat macam-macam atau seenaknya. Sayang, sampai saat ini niat tersebut belum kesampaian. Armada DKP juga terbatas. Untuk membersihkan dan merawat taman saja, tenaganya tidak mencukupi sehingga banyak taman yang mangkrak. ''Anggaran untuk penjaga taman ini belum ada, sedangkan anggaran perawatan taman sedikit sekali,'' tandasnya.




http://jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=detail&nid=129026

Berita Mesum Lainnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar