Modal Emas Palsu, Dukun Perawani ABG

Penipuan dengan menggunakan modus dukun masih saja bisa memperdaya masyarakat. Akibat terpedaya dukun, Ulfa, 17 dan Linda (keduanya nama samaran), 16, harus kehilangan keperawanannya.

Pelaku pemerkosaan terhadap anak baru gede (ABG) asal Desa Gubuklakah, Kecamatan Poncokusumo adalah Suwaji, 43 dan Suhartono, 25. Kedua pria dari Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan tersebut sebelum memerkosa, terlebih dahulu menyaru sebagai dukun yang bisa mengobati penyakit dan mengangkat emas dari tanah.

Namun, keahlian dukun palsu itu baru muncul bila pasien wanita mau disetubuhi. "Ada enam orang warga Gubuklakah yang sudah mau menuruti saya," aku Suhartono.

Dengan cara menyamar sebagai dukun, Suhartono bisa menggaet Fitri (nama samaran), 19, sebagai istri pada 2 bulan lalu dengan nikah siri. Belum puas dengan Fitri, kembali memperdayai paman Fitri. Paman Fitri itu kemudian menyerahkan anaknya, Ulfa, untuk ikut Suhartono guna mengangkat emas.

Ulfa, gadis lulusan SMP tersebut diminta datang ke rumah Fitri pada Jumat (2/4) malam lalu. Sesampainya di rumah Fitri, Ulfa langsung bertemu dengan Suhartono. Selain Ulfa, Linda juga diminta datang. Di dalam rumah keduanya diberi pengarahan oleh Suhartono. "Saya bilang, kalau jalan terus (menjalani semua ritual) akan dapat emas. Kalau menolak, keluarga akan menanggung akibatnya," aku Suhartono.

Suhartono dan Suwaji mengajak dua gadis ke pemandian umum Ngebul, Desa Randugading, Tajinan. Di sana mereka memerkosa kedua gadis itu. Suhartono mengajak Ulfa, sedangkan Suwaji menggandeng Linda. Selesai berbuat mesum, Suhartono dan Suwaji turun ke sungai di sekitar tempat itu. Kedua gadis kemudian diminta mengambil batu untuk dimasukan kotak yang sudah dibawa Suhartono. Setelah dimasukan kotak, batu berubah menjadi gelang emas. Gelang itu hanya diberitahukan kepada korban. Lantas emas itu dibungkus kain mori. Suhartono berpesan agar bungkusan emas dibuka 12 minggu lagi.

Sebenarnya batu tersebut tidak pernah berubah. Sebab di dalam kotak kardus yang dibuat Suhartono sudah terdapat gelang berwarna kuning emas. Gelang tersebut dia beli di Pasar Wajak seharga Rp 50 ribu. Sejak kejadian itu semuanya dianggap normal. Pada Sabtu (10/4) lalu, Suhartono kembali berulah. Dia meminta Fitri memanggil Ulfa. Modusnya sama, mempengaruhi Ulfa dan menjanjikan akan mendapatkan emas. Persetubuhan mereka diketahui Fitri. "Yang nyuruh istrinya Suhartono. Saya disetubuhi di dalam kamarnya," aku Ulfa.

Kasus itu baru terbongkar pada Senin (12/4). Saat itu keluarga Ulfa mengecek bungkusan emas. Ternyata yang didalam bungkusan adalah emas palsu. "Mereka telah melakukan penipuan dan pemerkosaan," kata Kapolsek Tajinan AKP Yulita Misrah.




http://jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=153054

Berita Mesum Lainnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar