Dendam Karena Dikhianati Pacar

Adalah Eta, 23. Nama perempuan yang kini masih aktif menjalani kuliah di sebuah kampus swasta di Mojokerto ini sangat populis di kalangan para pria berduit di Mojokerto. Bagaimana tidak, tarif yang biasanya dipasang oleh perantara ini, masih di atas rata-rata perempuan 'cabutan' yang lain.

Bahkan, sesaat sebelum pertemuan dengan Eta, Hr (perantara yang ada ditulisan sebelumnya), sempat membisiki Darmo jika perempuan yang ditemui kali ini adalah perempuan yang bertarif mahal nan kelas atas. ''Memang ia tak pernah memasang tarif. Tapi, pemakai yang selalu memberinya lebih,'' ungkapnya.

Tak lama kemudian, Darmo benar-benar bertemu dengan Eta. Sekilas, pandangan mata wanita ini sayu. Tinggi semampai. Serta tubuh sintal kuning langsat itu dibalut dengan pakaian yang serba ketat. Kaos putih yang dikenakan, dilambari dengan jaket kulit warna hitam. Ya, menggambarkan seorang cewek nakal yang elit dan bertarif selangit.

Tak berlangsung lama, Eta kemudian menceritakan semua kisah unik dalam hidupnya. Ia menceritakan, sudah 2 tahun terakhir ia melakoni dunia hitam seperti ini. ''Sudah lumayan lama sih,'' ungkapnya.

Berawal dari cinta yang dikhianati oleh kekasihnya, ia menganggap sebagai ajang balas dendam. Siapapun yang berusaha mengajaknya, ia selalu menganggukkan kepala. ''Itu dulu. Model orangnya yang bagaimana pun, saya tetap enjoy,'' imbuhnya.

Kepuasan selalu ia cari. Terkadang uang dinomorduakan. Kepuasan selalu ia cari. Terkadang uang dinomorduakan. Bahkan, saking parah nafsunya, ia pernah ngajak seorang teman sekelasnya untuk bercinta. ''Kalau itu jelas gratisan. Tak bayar sedikit pun,'' katanya.

Mata sayu dan penampilan kalem Eta, ternyata tak menunjukkan jika perempuan ini sopan dan pandai dalam bertutur kata. Kata demi kata dan kalimat demi kalimat yang diucapkannya, sudah dapat menggambarkan jika perempuan semester akhir ini memang nakal. Nyaris tak ada tedeng aling-aling dalam setiap cerita profesi sampingannya itu.

Hingga kini, Eta masih kerap diajak lelaki hidung belang untuk bercinta. Benar-benar bukan karena uang. Alasannya, perempuan ini tak penah sekalipun memasang tarif. Namun kepuasan selalu dicarinya. ''Saya puas. Anda lemas,'' cetus perempuan ini dibarengi dengan kelakar.

Yang tidak disukai banyak pria terhadap perempuan seperti ini, cerita Hr, karena mereka tak bisa mempunyai waktu lebih. Mengajak menginap di sebuah hotel, sudah pasti selalu ditolaknya. Short time menjadi andalan tarif dan waktu yang dikeluarkannya. Profesinya yang buruk ini hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja.

Di Mojokerto, dunia esek-esek memang mirip gunung salju yang bisa meleleh setiap saat dan siap dinikmati siapapun. Namun, tak banyak orang yang mampu menerjang tebing dan bebukitan untuk mencapai puncak. Hanya orang-orang tertentu dengan guide yang handal saja yang bisa sampai ke titik tertinggi.



http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161679

Berita Mesum Lainnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar