''Saya sadar ketika sudah di rumah tiga hari. Kok rasanya tidak nyaman,'' kata Sinta pada polisi yang menangani kasusnya.
Cerita sedih Sinta yang pasti tak terlupakan seumur hidup itu terjadi Jumat (19/3) lalu. Malam itu, sekitar pukul 19.30, atas saran teman-temannya, Sinta berobat ke paranormal yang tinggal di Jl Pahlawan, Blimbing.
Mahasiswi asal Kecamatan Paksiaji ini berniat mengobati sakit psikis yang sudah sebulan ini terus mengganggunya. Setelah diperiksa si paranormal, Sinta divonis sakit parah. Meski demikian, sakit berupa sering ketakutan itu bisa disembuhkan dengan cara menjalani ritual khusus sesuai dengan ilmu yang diyakini RS.
Karena didorong keinginan besar untuk sembuh, Sinta setuju-setuju saja. ''Yang penting sembuh pak,'' ujar Sinta saat itu pada paranormal yang berwajah kebapakan itu.
Di luar dugannya, Sinta diajak check in ke sebuah hotel melati di Kecamatan Klojen. Meski awalnya curiga, namun mahasiswi berjilbab ini tidak berani mengutarakannya. Mungkin karena di bawah pengaruh ilmu si paranormal, Sinta tidak protes. Ia pun menurut saja saat diajak masuk ke kamar. Di dalam kamar itu, RS berbuat cabul. ''Rasanya tubuh ini diurut-urut,'' aku Sinta.
Puncaknya, RS menyetubuhi Sinta layaknya suami istri. Anehnya korban tak berdaya menolak ajakan pelaku. Puas melampiaskan hasratnya, RS mengajak Sinta check out. Sinta pun diminta pulang naik mikrolet.
Tiba di rumah, ia masih sadar atas apa yang dilakukan RS. Selama tiga hari Sinta merenungkan apa yang terjadi. Setelah tersadar, kemarin ia melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polresta Malang. Untuk memperkuat laporan yang dibuatnya, polisi memintakan visum Sinta ke RSSA Malang.
''Kami akan memeriksa sejumlah saksi untuk meyakinkan laporan polisi yang dibuat korban (Sinta),'' kata Kasat Reskrim Polresta Malang AKP Decky Hermansyah kemarin.
Sementara, keresahan tentang praktik perdukunan juga terjadi kemarin sore di Jl Permadi, Kelurahan Polehan, Blimbing. Ali Udin, 30, warga Desa Juwet, Tumpang, tidak sadarkan diri setelah dihajar puluhan massa.
Aksinya menjadi dukun di Jl Permadi terbongkar warga yang jengkel atas perbuatannya mencabuli dua remaja putri berusia 14 tahun. Aksi pencabulan ini dilakukan di rumah Suwasih, warga Jl Permadi. Suwasih adalah teman Udin.
Peristiwa ini terbongkar setelah orang tua kedua korban melaporkan perbuatan Udin ke Ketua RW 04 Marjono. Setelah dipanggil Marjono, orang tua korban sepakat melaporkan perbuatan Udin ke polisi. Ketika akan dibawa ke kantor polisi itulah warga menghakiminya. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih memeriksa para korban dan saksi. Sedang Udin kritis di IRD RSSA Malang.
http://jawapos.co.id/radar/index.php?act=showpage&rkat=2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar