Sindikat Perdagangan Siswi SMP Terbongkar

Jajaran Polres Klaten berhasil membongkar sindikat perdagangan pelajar dan remaja dengan menangkap dua tersangka. Keduanya adalah Suyanti, 39, warga Dusun Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, dan Widiyono, 56, warga Perumahan Citra Srago, Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah.

Dari hasil pemeriksaan sementara, perdagangan remaja belasan tahun tersebut dilakukan kedua tersangka sejak November 2009. Keduanya bertemu kali pertama dalam bisnis air mineral dan elpiji.

Bermula dari bisnis tersebut, beralih ke bisnis esek-esek. Widiyono meminta tolong kepada Suyanti untuk dicarikan remaja putri yang bisa diajak kencan. Suyanti memandang permintaan Widiyono itu sebagai peluang bisnis. Hanya dalam waktu beberapa hari, Suyanti membawa NY, remaja 13 tahun yang berhasil dirayunya, kepada Widiyono.

NY yang masih duduk di bangku SMP itu terbujuk iming-iming uang yang dijanjikan Suyanti. Widiyono pun bisa mengencani NY di sebuah hotel di Colomadu, Karanganyar.

Berdasar pengakuan NY, lelaki yang seusia dengan bapaknya itu setidaknya sudah tiga kali mengencani dirinya. ''Setelah 'main', saya dikasih uang Rp 200.000-Rp 300.000,'' katanya kepada petugas.

Suyanti pun mendapat tip sendiri dari Widiyono. Merasa mendapat keuntungan dari ''bisnis'' itu, Suyanti pun mencari remaja-remaja lain untuk ''dipekerjakan'' seperti NY.

Hasilnya, ada tiga teman NY yang teperdaya. Mereka adalah FA, 14, warga Desa Mlese, Kecamatan Ceper; DN, 13, dari Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara; serta DS, 13, berdomisli di Dusun Cungkrungan, Desa Belangwetan, Klaten Utara.

Pelanggannya tidak lagi Widiyono, namun juga para lelaki hidung belang lainnya. Mereka tahu ada remaja yang bisa diajak kencan dari Widiyono.

Selanjutnya, Suyanti bertindak sebagai pencari ''komoditas'', sedangkan Widiyono yang ''memasarkan'' dengan mencari pelanggan. Kepada petugas, Widiyono yang juga PNS di Pemkab Klaten itu mengaku menerapkan bagi hasil. ''Dari pelanggan Rp 300.000-Rp 500.000 dibagi saya, Suyanti, dan anak-anak itu,'' jelasnya.

Belum jelas apakah pelanggan yang digaet Widiyono adalah PNS atau bukan. ''Kami terus memburu pelaku lain dalam kasus perdagangan anak ini. Sebab, ada indikasi kuat bukan hanya dua pelaku yang terlibat,'' ujar Kapolres Klaten AKBP Agus Djaka Santosa yang diwakili Kasatreskrim AKP Edy Suranta S.




http://jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=120518

Berita Mesum Lainnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar