Ratusan mahasiswa itu naik sepeda motor dan kendaraan roda empat ke rumah sakit plat merah tersebut. Kedatangan massa dengan seragam serbaputih itu sempat mengagetkan pihak rumah sakit dan kerabat pasien.
Hanya empat orang yang menemui jajaran direksi RSD. Sementara ratusan mahasiswa lainnya langsung menuju tempat KU yang bekerja di sal C. Meski hampir semua ruangan di - sweeping, namun yang dicari tidak ditemukan.
Saat hendak memasuki sal C, mahasiswa dihadang dr Virly, salah satu dokter di RSD. "Tolong tenang. Kalian kan mahasiswa. Kita harus selesaikan dengan kepala dingin," kata Virly sambil menyilangkan tangan di pintu ruangan.
Nia, mahasiswa tingkat empat, mengecam tindakan KU. Selain melakukan pelecehan seksual terhadap rekannya, perbuatan pelaku secara tidak langsung merendahkan kaum perempuan.
"Kami memang butuh pengetahuan dengan magang. Tapi, kami muak dengan perbuatan (pelecehan) itu. Pelaku harus diberi sanksi tegas. Kalau perlu dipecat," tandasnya.
Berdasarkan informasi yang dirangkum koran ini, korban pelecehan KU mencapai sembilan mahasiswi magang. Namun, mereka enggan melapor atau menceritakan kepada orang atau mahasiswa lainnya.
Posisi pelaku sangat mendukung untuk berbuat tidak senonoh. Selain sebagai perawat, KU juga sebagai pembibimbing LP (laporan pendahuluan) mahasiswa akper yang magang atau praktik di sal C.
Modusnya rata - rata hampir sama. Yakni, mulai meraba, mencium kening, bibir hingga menyentuh-maaf- vagina dan selangkangan dari balik celananya. Para korban bukan tidak menghindar. Tapi, pelaku hanya tersenyum dan diulangi lagi. Dan, semua korban mengaku takut untuk melawan.
"Ternyata (korbannya) banyak Mas. Tapi, baru kemarin mereka semua mengaku. Parahnya, dia (Khairul Umam, Red) yang melakukan semua. Ini kan sudah kurang ajar," kata salah satu mahasiswa semester empat yang enggan disebut identiasnya.
Apes dialami KU, Senin (19/4), sekitar pukul 09.00. Saat itu dia kembali melakukan aksinya bejatnya terhadap TI (inisial) di ruang perawat sal C. Karena tidak tahan, TI melapor ke mahasiswa lainnya. Nah, karena tidak terima dengan perilaku KU, sekitar 500 mahasiswa kemarin mendatangi RSD untuk meminta pertanggungjawaban pelaku.
Kepada koran ini, TI cerita, awalnya dia ingin konsultasi terkait LP yang dibuatnya. Sebab, korban telah memasuki minggu kedua praktik di RSD. TI lalu menyodorkan berkas LP kepada pelaku.
Awalnya biasa - biasa saja. Pelaku terkesan dan seolah - olah memberi penjelasan kepada korban. Saat kejadian, ruang perawat sal C lantai II RSD suasananya sepi, sehingga niat bejat pelaku muncul.
Tiba - tiba tangan kanan KU langsung meremas buah dada sebelah kanan TI dari arah depan. Karena takut, korban hanya tertunduk dan berusaha membuang tangan pelaku dari payudaranya.
"Langsung diginikan (dipegang dadanya) Mas. Saya tepis dengan sopan. Dia hanya tersenyum," tuturnya sambil memeragakan perbuatan pelaku.
Tidak hanya itu. Khairul Umam semakin nekat dengan mencium kening korban. Bahkan, bibir mahasiswi semester empat itu juga diserobot. "Saat saya tidak melihat, dia langsung mencium kening dan bibir saya dari samping," tuturnya malu - malu.
Perlawanan korban bukan membuat berhenti. Tangan jail pelaku semakin nekat. Kini giliran alat vital korban menjadi sasaran. Selangkangan dan vagina TI digerayanginya.
"Dari paha terus ke atas hingga ke sini (pangkal paha). Meski tangannya saya singkirkan, dia tetap kembali mengulangi. Dan, akhirnya saya langsung keluar meninggalkan ruangan itu," katanya dengan mata sembab.
TI juga mengakui jika dirinya bukan korban yang pertama. "Kata kakak tingkat saya, juga digituin juga. Tapi, tolong Mas, nama saya jangan disebut. Saya takut tidak boleh praktik di sana (RSD)," pintanya.
Terpisah, Plt Direktur RSD Pamekasan dr Mazhar menyatakan akan memberi sanksi terhadap Khairul Umam. Dia juga membenarkan jika sejumlah perwakilan mahasiswa telah ditemuinya.
"Yang jelas, pelaku tidak akan diberi kesempatan lagi berhubungan dengan mahasiswa magang, termasuk menjadi instruktur (pembimbing)," katanya usai menemui perwakilan mahasiswa akper.
Hingga pertemuan dengan direksi RSD Pamekasan usai, sejumlah mahasiswa terus mencari pelaku. "Kalau ketemu, saya seret ke jalan dan akan kami arak," kata seorang mahasiswa dengan nada geram.
http://jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=154227
Tidak ada komentar:
Posting Komentar