Waspada, Penculik dan Pemerkosa Bocah Berkeliaran di Denpasar

Penculik dan pemerkosa bocah bergentayangan di kawasan Monang-Maning, Denpasar, Bali. Dalam kurun tiga bulan terakhir, empat bocah menjadi korban.

Korban terakhir adalah Bunga (nama samaran), siswi kelas III sebuah sekolah dasar di kawasan tersebut. Bocah berusia sembilan tahun itu diduga diculik dan diperkosa lelaki paro baya di sebuah rumah kosong di Ubung.

Seorang kerabat korban, Sumariatin, menjelaskan bahwa kabar tragis itu diterima dari guru sekolah Bunga sekitar pukul 10.00 kemarin (30/3). ''Ada gurunya yang datang dan memberi tahu bahwa dia (Bunga, Red) tertimpa musibah. Awalnya saya kira tangan patah atau bagaimana. Tapi, katanya dia diperkosa,'' jelas Atin, panggilan akrabnya.

Seorang pedagang asongan di sekitar sekolah, Didik, menjelaskan telah melihat ceceran darah di depan TK tempat korban duduk sebelumnya. Saat itu, pukul 09.30, dia melihat Bunga duduk sendiri di sana. ''Saya kira dia nunggu adiknya. Pas dia berdiri, di tempat dia duduk itu banyak darah berceceran,'' ungkapnya.

Mengetahui hal tersebut, dia memberi tahu beberapa ibu di sekitar sekolah. Semula dikira Bunga terluka. ''Namun, kepada ibu-ibu yang menolong, korban mengungkapkan pemerkosaan yang baru dialami,'' ujar Didik.

Kapoltabes Denpasar Kombespol Gede Alit Widana menjelaskan, pemerkosaan itu diduga terjadi pukul 06.30 saat korban hendak menuju sekolahnya yang berjarak kurang dari satu kilometer dari rumahnya. Dari hasil pemeriksaan sementara, korban mengaku diajak seorang pria tidak dikenal menggunakan sepeda motor.

''Korban dibawa ke arah Ubung dan diperkosa di salah satu rumah kosong. Setelah diperkosa, korban dibawa lagi ke balai banjar di Jalan Gunung Indrakila,'' jelasnya.

Menurut mantan Kapolres Tabanan dan Gianyar itu, penculikan dan pemerkosaan tersebut sangat mungkin berhubungan dengan penculikan dan pemerkosaan yang terjadi beberapa waktu lalu. Bahkan, sangat mungkin pelakunya sama. ''Pelaku yang dulu belum tertangkap karena terkendala minimnya saksi yang mengetahui kejadian,'' ujarnya. Korban juga sulit dimintai keterangan karena masih trauma.

Lebih jauh Alit menuturkan, saat ini korban telah menjalani visum di Rumah Sakit Wangaya untuk melengkapi alat bukti. ''Korban kebetulan bersedia bercerita terkait masalah ini, sehingga memudahkan penyelidikan. Sekarang kami sedang menggali informasi dari korban terkait ciri-ciri pelaku. Nanti kami buatkan sketsa wajah pelaku. Kami akan berusaha semaksimal mungkin menangkap pelaku,'' tegasnya.




http://jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=125746

Berita Mesum Lainnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar