Bocah 13 Tahun, Digilir 2 Tetangga

Kompor yang baru dibeli Wlh di Nagoya belum juga dicoba, ketika wanita 40 tahun itu dihinggapi kepanikan. Iny, anak gadisnya yang baru berumur 13 tahun, tidak ada di rumahnya, di ruli Kampung Karyawan, Tanjungpinggir, Sekupang.

Apalagi ketika itu, Kamis pekan lalu, hari sudah malam. Iny yang mengalami keterbelakangan mental, tidak biasanya keluar pada malam hari.

Jk (23), abang kandung Iny yang saat itu dipercaya ibunya menjaga, juga tak tahu di mana adik tercinta berada. Cemas karena Iny tak kunjung pulang, Wlh mengadu ke suaminya. Keduanya kemudian keliling kampung, mencari dan bertanya para tetangganya.

Kabar raibnya Iny, spontan membuat warga kampung Kampung Parabola – sebutan lain ruli Kampung Karyawan – prihatin. Secara bersama-sama, warga kemudian menyebar mencari keberadaan Iny.

Bukit di belakang ruli menjadi tempat pertama pencarian warga. Tapi gadis belia yang baru delapan bulan di Batam setelah bertahun-tahun bersama neneknya di Kampung Semarang, tak juga muncul. Pencarian terus dilakukan.

Di atas bukit, suami Wlh, bertemu dengan Ilyas (19) dan Suparyo (24). Pria yang juga tetangga itupun ditanya apakah mengetahui dimana Iny berada. “Mereka (Ilyas dan Suparyo) bilang dia (Iny) baru saja pulang. Berarti anak saya kan beru saja bersama mereka,” cerita Wlh kepada wartawan di rumahnya, siang kemarin.

Bersamaan dengan itu, Wlh mendapati Iny sudah berada di rumah. Tapi Wlh belum lega betul. Sebab Iny yang mengenakan pakaian tidur itu dalam kondisi seperti orang kelelahan. Wlh juga curiga dengan perangai gadisnya yang tidak seperti biasa. Sang ibu mencecar anaknya dengan sejumlah pertanyaan.

Kepada bundanya, Iny mengaku baru saja dari semak-semak di bukit yang berada sekitar 300 meter di belakang rumahnya. Ia diajak Ilyas dan Suparyo. Semula, Iny tidak menyebut apa yang mereka lakukan di semak-semak atas bukit.

Wlh yang penasaran terus mencecar putri bungsunya itu. Meski Iny tetap saja menutupi apa yang dilakukannya bersama Ilyas dan Suparyo, Wlh mulai menemukan bukti kejanggalan. Celana tidur yang dikenakan Iny dalam kondisi terbalik. Pemandangan janggal itulah yang kemudian menjadi petunjuk Wlh semakin menekan putrinya. “Saya lihat kok celananya terbalik. Jadi yang celana bagian dalam keluar, yang luar ke dalam gitu. Kan celana kolor jadi kelihatan,” ungkap wanita kuning langsat itu. Ketika itu Wlh berprasangka, Iny telah dicabuli.

Untuk membuktikan prasangkanya, Wlh memaksa putrinya membuka celana tidur. Nah keyakinan sang bungsu telah dicabuli semakin kuat setelah Wlh menyaksikan celana dalam Iny yang dipenuhi bercak darah. “Ada darah dan ada cairan kayak sperma gitu yang mungkin menetes di celana itu,” bebernya. “Saya sebagai orang tua mulai terpukul betul waktu itu.”

Setelah mendapat informasi bahwa Iny telah dicabuli, suami Wlh Mht, bergegas berlari ke atas bukit. Tujuannya hendak mencari dan menangkap Ilyas dan Suparyo untuk diserahkan kepada polisi. Tapi Ilyas dan Suparyo lebih gesit. Dua pria itu sudah tak ada lagi di bukit itu. Wlh segera membawa anak putrinya ke RSOB untuk melakukan visum. Sementara suami Wlh mendatangi Mapolsekta Sekupang untuk lapor apa yang telah terjadi pada anaknya.

Hanya butuh tak lebih dua jam setelah laporan, polisi berhasil menangkap Ilyas yang masih bersembunyi di semak-semak bukit Ruli Kampung Karyawan. Setelah Ilyas tertangkap, Suparyo yang sebenarnya belum terendus keberadaannya oleh polisi, memilih menyerahkan diri. Kedua pria tersangka pencabulan terhadap Iny itupun langsung digelandang ke Mapolsekta Sekupang, untuk mempertanggungjawabkan perbuat annya.

sumber : http://blog.posmetrobatam.com/2009/09/bocah-13-tahun-digilir-2-tetangga

Berita Mesum Lainnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar